Assalamualaikum, salam bakudapa!
Kali ini saya akan membahas sedikit tentang pesta pernikahan ala masyarakat manado yang beberapa hari lalu saya diberi kehormatan, cieeee... lebih tepatnya kesempatan untuk turut serta menghadirinya, selamat buat Mbak Puput dan kak taufik yang telah melangsungkan pesta yang meriah, semoga nantinya kami bisa se-meriah itu juga, aamiin.
Sungguh
suatu kelangkaan dan keunikan tersendiri bisa menghadiri pesta
pernikahan tradisi masyarakat Manado di bulan kedua, selain menambah
nuansa kearifan lokal, sosial dan budaya, pesta pernikahan di Manado
mengadopsi tata cara pernikahan yang menurutku ala-ala ke barat-baratan,
dengan dekorasi dan suasana yang mewah nan megah (soalnya di adain di
hotel, tepatnya M-Icon trade Center), jalannya acara pernikahan disajikan dengan bercerita, seperti sebuah putri dan pangeran dalam dongeng. Mungkin
anda sudah pernah mendengar sebelumnya, bahwa orang Manado selalu
mengutamakan penampilan di atas asas pokok lainnya. Mungkin seperti ini,
anda boleh saja dari kalangan yang berkekurangan, tapi itu bukan
menjadi alasan bagi anda untuk berpenampilan di bawah Standar Asli Manado (SAM),
hehehe, serius. Jadi udah kebayangkan kalo penampilan keseharian saja
dipermasalahkan apalagi di pesta pernikahan yang Insya Allah sekali
se-umur hidup ini. Suatu keberuntungan bagi saya dan teman-teman se-kos
di camp pou bisa menjadi pendamping dayang-dayang (pagar ayu), soalnya banyak modus
yang bisa kita dapatkan selain pengalaman baru, antara lain mungkin
seperti ini :
|
Bersamamu tak lekang oleh waktu (sambil tahan ketawa) |
|
foto bersama gadis Minahasa |
|
Torang Masing-masing punya pasangan |
|
selamat buat mbak Puput dan mas Taufik |
|
Comments
Post a Comment