Puisi untuk Perempuan Dewasa



Kepada esok pagi kukatakan aku takut dewasa
Aku takut serius-
Kepada para perempuan yang sedang menunggu di bilik kamar
Aku takut salah memilih,
Kupercayalah pada hembusan angin yang meniupi lilin-lilin
Bias cahaya surya pelan-pelan tenggelam
Menebar tinta emas dengan kanvas yang menjinakkan perasaan
Suatu malam seorang musafir melakukan perjalanan di gurun pasir seorang diri
Konstelasi Bintang cukup menjadi patok penambat jangkar
Kukatakan pada Perempuan yang menunggu di kamar yang sudah gelap
Kasta Brahmana cinta adalah ketika ia bertapa di kuil terdalam dibilik jantung
Tak perlu dicari, tak perlu memohon.
Lalu,
Kepada kakek tua yang duduk membelakangiku disudut ruangan, ia mengendalikan jam atom
Aku berkata takut dewasa
Di kota besar yang penuh angka-angka, menggelantung status berpasang-pasangan
Aku takut melihat sebuah dan sesuatu hanya di permukaan.

[ Suatu pagi Adam dan istrinya dipisahkan di bumi,
Dibumi kita seharusnya di pertemukan.
tak perlu dicari, tak perlu memohon.
Walaun saat itu harapanmu hanya mendapati kedamaian matahari sore di pulau Mahoro.
Tapi, daya tatapan matamu adalah pesona senjaku yang berkepanjangan.


Comments