Skip to main content

Posts

Showing posts from 2021

Diseret Sumpah sampai ke Tana Poso

                         Air terjun Saluopa ditingkatan paling bawah (Nov 2019)             Harstwin, sosok pemuda ceria, lucu dan mudah bergaul ditakdirkan mencari pundi-pundi rejekinya di Kabupaten Poso. Harstwin yang baru kukenal awal tahun 2019 di Surabaya dalam suatu pertemuan tiba-tiba ( nggak juga tiba-tiba sih, kami sering bercakap di WA mengenai pekerjaan setelah itu ) menghubungiku di penghujung bulan sepuluh, kebetulan secara pekerjaan kami dibidang yang sama namun kantor yang berbeda.              “Bang, Poso mau pelantikan PNS nih.”              “Wah beneran Win? Mantep, pengen kesana sih sekalian main-main, belum pernah ke Poso.”              “ Gaslah keun ,” Sesingkat itu.              Saya yang ketinggalan ikut sumpah PNS karena harus menunaikan tugas negara beberapa bulan yang lalu di Bandung merasa terpanggil, singkat cerita ternyata pihak kantor mendukung keikutsertaanku ke Poso, semua lancar dan pihak KPP Pratama Poso bisa menfasilitasi. Singkat cerita saya bera

Finding Maleo in Tanjung Matop Wild Sanctuary

              Pinjan memang dikenal jauh, memiliki pantai-pantai asli nan eksotik, dan salah satu tempat habitan asli burung maleo yang menjadi ikon Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Burung Maleo berstatus langkah dan terancam punah di dalam IUCN Red List yang berarti jika kamu jalan-jalan ke Sulawesi Tengah maka hampir tak ada kemungkinan dirimu akan bertemu burung maleo saat berkendara sepeda motor di jalan-jalan kampung, yang ada kamu hanya bertemu sapi, kambing, dan sesekali biawak.             Libur panjang disaat pandemi berarti menghabiskan waktu di tanah rantau, terutama bagi rekan yang memiliki kampung halaman di tanah Jawa atau Sumatera, kami yang tetap tinggal di Tolitoli memilih menghabiskan waktu itu untuk menjelajahi bagian Tolitoli yang masih kurang dijelajah.             Burung Maleo adalah salah satu satwa yang paling ingin kujumpai langsung di alam, imajinasiku bertemu di alam liar akan menjadi kenyataan setelah kami mengunjungi Suaka Margasatwa Tanjung Matop yang ad

Pitarah Orang Sulawesi di Lembah Behoa

Ketika saya masih kecil, orangtua kerap mengajakku ke kebun seusai jam sekolah dasar. Keluarga kami dan juga orang didusun memiliki kebun kakao terletak didusun seberang yang nyaris tak berpenghuni, jaraknya kira-kira lima kilometer ke arah timur. Saat itu, masih banyak lahan hutan berseberangan dengan kebun, bahkan beberapa warga baru saja membuka lahan hutan untuk perkebunan mereka. Saat hendak kembali kerumah di sore hari, sering dari balik hutan terlihat kera Dare Sulawesi ( Macaca maura ) berkelompok di dahan pohon beringin dan burung Alok ( Hornbill ) yang terbang menuju timur lalu hilang di balik hutan belantara, menimbulkan pertanyaan dibenakku yang ikut terbang bersamanya, ada apa dibalik pengunungan yang berlapis-lapis? Adakah misteri dibalik sana? Entah suatu kebetulan saja, jika ditarik garis lurus kearah timur dari desaku, maka sejauh 99 Kilometer yang sayangnya tidak ada jalan, maka kita akan dibawah kesuatu tempat bernama Lembah Besoa di kecamatan Lore Tengah, Kabupa

Tour de Westcoast Sulawesi - Epilog

Salah satu rumah makan keren di Banawa tengah Hari ke-3 Entah lebih baik menginap di surau atau di kamar yang pengap dan bau rokok ini. Jika kubuka pintu, maka nyamuk-nyamuk pengisap darah siap memangsa tubuhku yang masih lapar. Semalam, saya nyaris saja tertidur dalam keadaan perut keroncongan, warung makan penginapan ini hampir memberiku harapan dan makanan palsu, mereka terlalu sibuk melayani rombongan tamu penting yang datang dari kota dan melupakan pesananku, sehingga saya harus mencari tempat makan lain yang juga lama ditunggu datang makanannya. Saat bepergian seorang diri seperti ini, saya selalu memperhatikan intuasi dan bahasa tubuh lebih dari biasanya. Misal kakiku yang masih terasa perih akibat menginjak bekas kerang kemarin di danau yang sepertinya akan menimbulkan demam kecil atau suara hujan turun dan mati lampu di subuh hari langsung membangunkanku, ruangan terasa sesak dan pengap Ketika kipas angin terhenti. Penderitaan dalam perjalanan memang dibutuhkan sebagai bumbu